Softskill Managemen Pemasaran Era Revolusi Industri




Softskill Managemen Pemasaran Era Revolusi Industri


Hasil gambar untuk LOGO GUNDAR



Nama : Dina Olyvia
Kelas  : 4ea17
NPM   : 12216079

1. Jelaskan dengan terperinci pilihan strategi memasuki pasar global dan berespansi melalui:
     a. Pasar Global
     b. Ekspor
     c. Lisensi
     d. Usaha Patungan
     e. Strategi Perluasan Usaha
     f. Penentuan Posisi Pasar

Jawab :

      A. Pasar Global

Pasar Global adalah pasar berskala dunia yang terbuka bagi seluruh pelaku usaha. Pasar global mengalami perkembangan yang pesat belakangan ini karena beberapa faktor, antara lain:

1. Adanya beberapa negara industri yang mampu menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah, misalnya China dan Taiwan
2. Semakin banyak orang yang melakukan perjalanan antar negara yang secara langsung menjadi konsumen global
3. Semakin banyaknya transportasi antar negara yang mempermudah distribusi produk
4. Perdagangan dunia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar dunia

Jika sudah memahami pengertian pasar global dengan baik, tentunya kita bisa menyimpulkan bahwa pasar global adalah peluang bisnis yang sangat besar dan menantang. Ketika suatu orang atau perusahaan memutuskan untuk ikut serta dalam pasar global, maka terbukalah kesempatan baginya untuk mengembangkan bisnisnya dan meraih lebih banyak keuntungan. Beberapa kesempatan tersebut antara lain:

1. Perusahaan dapat membuka pabrik di negara lain yang upah buruhnya lebih murah
2. Perusahaan dapat membuka kantor cabang dan pabrik cabang di beberapa tempat di seluruh dunia untuk mempermudah dan mempermurah distribusi produknya
3. Perusahaan dapat memperoleh target konsumen yang lebih banyak dengan memperkenalkan produknya di negara lain yang potensial

Namun, setara dengan kesempatan yang ditawarkan, di pasar global juga ada berbagai macam masalah dan kendala yang harus siap dihadapi oleh seluruh pelaku pasar. Seorang pebisnis yang hebat, tentunya akan dapat menemukan solusi yang kreatif dan inovatif untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Berikut adalah beberapa macam kendala yang menantang para pelaku bisnis pasar global:

1. Perbedaan Budaya dan Selera
Produk yang laku keras di suatu negara, bisa jadi tidak menarik sama sekali bagi masyarakat di negara lain. Misalnya, sepeda motor Honda laku keras di Indonesia, sementara di Eropa, produk ini tidak ada peminatnya.

2. Perbedaan Daya Beli Masyarakat
Jika produk yang dijual melalui pasar bebas memiliki harga yang terlalu tinggi atau justru terlalu rendah di negara, maka kemungkinan produk tersebut tidak akan memperoleh banyak pembeli. Misalnya, kaos targetnya – kaos murah buatan China tidak akan laku di Prancis karena daya beli masyarakatnya yang sangat tinggi.

3. Peraturan Nasional
Produk yang banyak diminati masyarakat di suatu negara, bisa jadi tidak bisa jual ke negara tersebut jika negara tersebut memiliki peraturan khusus yang membatasinya. Misalnya, di Indonesia, mobil yang terlalu mewah seperti limousine tidak boleh masuk ke Indonesia. Jadi, perusahaan limousine di negara manapun tidak ada gunanya jika mereka bermaksud menjual produknya ke Indonesia.

Tahapan Menjadi Pemasar Global
Untuk menjadi pemasar global tidaklah terjadi begitu saja melainkan melalui beberapa tahap, yaitu:

1. No Foreign Marketing
Perusahaan sudah berhubungan dengan dunia internasional tetapi bukan karena inisiatif atau belum ada usaha sendiri dengan untuk memasarkan ke pasar luar negeri. Produk perusahaan beredar di pasar internasional karena pesanan dari pasar luar negeri, pelanggan asing datang ke perusahaan. atau atas usaha pihak eksportir.

2. Infrequent Foreign Marketing
Perusahaan mulai memasarkan sendiri ke pasar luar negeri tetapi hanya kalau mempunyai surplus produksi. Apabila pasar domestik masih mampu menyerapnya, kegiatan ini ditinggalkan. Pada tahap ini belum ada penyesuaian organisasi maupun prosuknya untuk pasar internasional.

3. Reguler Foreign Marketing
Produsen sudah mempunyai perencanaan untuk memasarkan produknya ke pasar asing. Dipasarkan sendiri atau melalui penyalur domestik atau distributor asing. Tujuannya melakukan ekspansi pasar domestik dengan sudah mulai berusaha memahami kebutuhan maupun keinginan pasar internasional.

4. Global Marketing Operations
Pada fase ini, produsen benar-benar telah terlibat dengan dunia internasional secara global. Kegiatannya tidak hanya sebatas pemasaran saja, tetapi sudah merencanakan operasional pendek maupun organisasi bersaing di pasar dunia.

Contoh : Brand telepon genggam seperti Nokia menggunakan manajemen pemasaran internasional karena kekuatan perusahaannya sudah melampaui jumlah konsumen yang ada di wilayah domestik brand nokia, yakni Finlandia yang hanya berpenduduk kurang lebih 4jt jiwa.


 B. Ekspor
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean, yang dimaksud dengan daerah pabean adalah wilayah Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat, perairan dan ruang udara di atasnya, serta tempat-tempat tertentu di Zona Ekonomi Eksklusif dan landas kontinen dengan memenuhi ketentuan dan peraturan yang berlaku (Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009). Kegiatan ekspor didasari kondisi bahwa tidak ada suatu negara yang benar-benar mandiri karena satu sama lain saling membutuhkan dan saling mengisi. Suatu negara dapat mengekspor barang produksinya ke negara lain apabila barang tersebut diperlukan negara lain dan mereka tidak dapat memproduksi barang tersebut atau produksinya tidak dapat memenuhi keperluan dalam negeri.
Kegiatan ekspor mempunyai hubungan positif dengan pertumbuhan ekonomi suatu negara, semakin banyak kegiatan ekspor di negara itu maka pertumbuhan ekonomi juga akan naik dan hal ini akan berdampak pada iklim investasi yang semakin tumbuh beriringan dengan kegiatan ekspor tersebut (Krueger, 1988:40). Ekspor adalah kegiatan perdagangan internasional yang memberikan rangsangan guna menumbuhkan permintaan dalam negeri yang menyebabkan tumbuhnya industri-industri pabrik besar, bersama dengan struktur politik yang stabil dan lembaga sosial yang fleksibel. Dengan kata lain, ekspor mencerminkan aktivitas perdagangan internasional, sehingga suatu negara yang sedang berkembang kemungkinan untuk mencapai kemajuan perekonomian setara dengan negara-negara yang lebih maju (Todaro dkk, 2004). Adapun bentuk bentuk ekspor sebagai berikut :
1. Ekspor Tidak Langsung
Ekspor tidak langsung (indirect export) terjadi ketika perusahaan menjual produknya ke pelanggan domestik yang kemudian mengekspor produk tersebut baik dalam bentuk asli maupun dalam bentuk yang sudah mengalami modifikasi.

2. Ekspor Langsung
Ekspor langsung (direct exporting) terjadi melalui penjualan ke pelanggan, baik ke distributor maupun pemakai akhir yang berada di luar negara asal perusahaan. Ekspor langsung biasanya berasal dari usaha yang dimaksudkan untuk memperluas bisnisnya secara internasional.

3. Transfer Intraperusahaan
Bentuk ketiga aktivitas ekspor adalah transfer intrakorporat yang menjadi semakin penting karena ukuran perusahaan multinasional(MNC) semakin meningkat. Transfer interkorporat (corcorporate transfer) adalah penjualan barang oleh perusahaan tertentu dalam negara tertentu ke perusahaan aliansinya di negara lain.

Langkah strategis dalam memasuki Ekspor :
1. Keputusan manajemen untuk melaksanakan ekspor
2. Menentukan komoditi yang akan diekspor
3. Menganalisa kondisi Negara tujuan ekspor tentang:

• Populasi
• Politik
• Ekonomi
• Sosial
• Iklim
• Peraturan ekspor, impor, devisa
• Perpajakan, perbankan, keuangan, transportasi

4. Menetapkan pasar potensial dan segmen pasar yang akan dimasuki serta menentukan calon mitra usaha sebagai saluran pemasaran

5. Menentukan strategi operasional bersama mitra usaha seperti:
• Penentuan harga jual ekspor
• Syarat pembayaran
• Sistem distribusi
• Bauran pemasaran

6. Menentukan sistem promosi dan pemilihan media
7. Mempelajari peta pemasaran komoditi tertentu
8. Mempelajari nama dan alamat lengkap berbagai badan promosi nasional dan internasional, sebagai saranan mencari calon pembeli
9. Menyiapkan brosur dan price list dari komoditi yang akan diekspor
10. Menyiapkan surat perkenalan usaha dan komoditi yang akan dikirimkan kepada berbagai badan promosi dan calon pembeli
Contoh : PT. Indofood yang produk Indomie nya sudah memasuki pasar internasional yakni negara-negara seperti Belanda, Singapura, Australia dan Malaysia.


C. Lisensi
Lisensi membawa risiko finansial yang relatif rendah, sehingga pemilik lisensi dapat sepenuhnya menginvestigasikan kesempatan pasar dan kemampuan penerima lisensinya. Lisensi juga dapat membuat pemilik lisensi mempelajari lebih banyak tentang potensi penjualan produk dan jasanya di pasar baru tanpa komitmen sumber finasial dan manajerial secara signifikan. Penerima lisensi mendapat manfaat dari kesempatan untuk membuat dan menjual, dengan biaya riset dan pengembangan yang relatif rendah, produk dan jasa yang telah sukses di pasar internasional lain.
Meskipun demikian, perjanjian lisensi memiliki biaya kesempatan. Lisensi membatasi kesempatan pasar bagi kedua belah pihak. Tidak peduli seberapa hati-hatinya perjanjian lisensi dibuat, selalu ada risiko masalah dan kesalahpahaman. Perhatian terakhir adalah implikasi strategis jangka panjang dari pemberian lisensi teknologi oleh perusahaan. Banyak perusahaan merasa bahwa berbagai teknologinya dengan hati-hati akan menciptakan pesaing masa depan. Pemegang lisensi, dengan menghasilkan produk berdasarkan perjanjian lisensi, akan dapat mempelajari rahasia produksi dari pemilik lisensi atau mengembangkan sendiri cara berproduksi.


D. Usaha Patungan
Usaha patungan adalah aliansi strategis di mana dua atau lebih pihak, biasanya bisnis, membentuk kemitraan untuk berbagi pasar, kekayaan intelektual, aset, pengetahuan, dan, tentu saja, keuntungan.
Perusahaan patungan berbeda dari merger karena tidak ada pengalihan kepemilikan dalam kesepakatan tersebut.
Kemitraan ini bisa terjadi antara goliat di industri. Cingular, misalnya, adalah aliansi strategis antara SBS dan Bellsouth. Hal ini juga dapat terjadi antara dua usaha kecil yang percaya bahwa kemitraan akan membantu mereka berhasil melawan pesaing mereka yang lebih besar.
Perusahaan dengan produk dan layanan identik juga dapat bergabung untuk menembus pasar yang tidak dapat atau tidak dapat mereka pertimbangkan tanpa menginvestasikan sumber daya yang luar biasa. Selanjutnya, karena peraturan daerah, beberapa pasar hanya bisa ditembus melalui joint venturing dengan bisnis lokal.
Dalam beberapa kasus, sebuah perusahaan besar dapat memutuskan untuk membentuk usaha patungan dengan bisnis yang lebih kecil untuk segera memperoleh kekayaan intelektual, teknologi, atau sumber daya penting yang jika tidak sulit diperoleh, bahkan dengan banyak uang tunai yang mereka miliki.

Bagaimana Pekerjaan Patungan?
Proses kemitraan adalah prinsip yang terkenal dan telah teruji waktu. Aspek penting dari usaha patungan tidak terletak pada proses itu sendiri, melainkan dalam pelaksanaannya. Kita semua tahu apa yang perlu dilakukan: secara khusus, perlu bergabung. Namun, mudah untuk mengabaikan "hows" dan "whats" dalam kegembiraan saat ini dengan kemitraan baru ini.
Kita akan melihat "petunjuk" dalam tinjauan kita tentang faktor-faktor penting keberhasilan. Untuk saat ini, mari kita ingat bahwa semua merger, besar atau kecil, perlu direncanakan secara rinci dan dilaksanakan setelah mengikuti rencana yang ketat untuk menjaga semua peluang kesuksesan di pihak Anda.
The "whats" harus tercakup dalam kesepakatan hukum yang akan dengan hati-hati mencantumkan pihak mana yang membawa aset (berwujud dan tidak berwujud) ke usaha patungan tersebut, serta tujuan aliansi strategis ini. Meskipun perjanjian perjanjian usaha patungan dapat segera ditemukan di Internet, saya sarankan Anda mencari saran hukum yang tepat saat memasuki hubungan bisnis semacam itu.

Ciri-Ciri Joint Venture
Ciri-ciri dari gabungan perusahaan atau joint venture ini diantaranya meliputi:
1. Perusahaan baru yang didirikan oleh beberapa perusahaan lain secara bersama-sama,
2. Di Indonesia, Joint venture merupakan kerjasama antara perusahaan domestik dan asing,
3. Modalnya berupa saham yang diperloheh atau disediakan oleh perusahaan pendiri dengan perbandingan tertentu dari setiap perusahaannya,
4. Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
5. Kekuasaan dan hak suara didasarkan pada banyak saham masing-masing perusahaan pendiri,
6. Perusahaan pendiri Joint venture tetap memiliki eksistensi dan kebebasan masing-masing,
7. Resiko ditanggung secara bersama-sama antara masing-masing partner melalui perusahaan yang berlainan.
Kelebihan Joint Venture
Kelebihan dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sekutu lokal lebih memahami tentang keadaan lingkungan dimana perusahaan Joint Venture didirikan seperti misalnya adat istiadat, kebiasaan dan Lembaga kemasyarakatan dilingkungan setempat.
2. Sekutu lokal mungkin memilki teknologi yang cocok untuk lingkungan setempat.
3. Akses kepasar modal negara tuan rumah dapat dipertinggi oleh hubungan dan reputasi sekutu lokal.

Kekurangan Joint Venture
Kekurangan dari Joint Venture diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Jika salah dalam memilih sekutu maka akan meningkatkan resiko politik yang dihadapi.
2. Adanya harga transfer produk atau komponen akan menimbulkan konflik kepentingan antara kedua belah pihak.
3. Dapat terjadi perbedaan pandangan antara sekutu lokal dengan perusahaan.

e. Strategi Perluasan Pasar
Strategi Perluasan Pasar adalah Sebuah strategi pertumbuhan di mana sebuah organisasi target produk yang sudah ada ke pasar baru, pengembangan pasar dengan menargetkan pasar geografis baru, segmen demografis atau psikografis baru, atau pengguna benar-benar baru. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan pangsa pasar, yaitu; Enam Strategi Memperluas Pangsa Pasar
1. Tambahkan produk serta layanan baru
Terdengar sederhana, hanya menambah produk dan layanan baru. Namun, untuk menjalankan strategi ini dengan serius, dibutuhkan kerja keras. Kita harus tahu produk dan layanan apa yang konsumen inginkan. Selain itu, berapa banyak dari mereka yang mau membayar untuk jumlah produk dan layanan baru ini. Selanjutnya, apakah kita mampu memenuhi permintaan mereka atau tidak. Agar tidak hanya berangan-angan, riset pasar perlu dilakukan untuk mengetahui apa yang diinginkan pasar serta berapa jumlahnya.
2. Menjual Produk dan Layanan Pada Pelanggan yang Sudah Ada dengan Peningkatan Jumlah
Disini kita akan memerlukan sebuah analisis segmentasi pasar guna mengidentifikasi segmen konsumen yang membeli paling banyak. Dengan cara ini, maka kita bisa meningkatkan jumlah penjualan kepada konsumen yang sudah ada. Selanjutnya, kita akan fokus pada penjualan serta strategi pemasaran yang fokus di segmen ini. Strategi ini juga terdengar mudah namun cukup sulit mengimplementasikannya jika tidak dengan analisis segmentasi pasar.
3. Lebarkan Pasar ke Daerah Baru
Di sini, kita akan mencari pelanggan baru potensial. Kita juga membutuhkan riset lapangan disini agar produk yang dijual akan diterima oleh pelanggan baru. Di sini, kita akan melakukan riset pasar untuk menentukan daerah mana yang akan menjadi target pasar.Jika dimungkinkan potensinya besar, maka langkah selanjutnya adalah memilih lokasi strategis untuk memasarkan produk kepada pelanggan baru sedekat mungkin. Kita akan melakukan beberapa strategi membangun bisnis dari awal.
4. Targetkan Pasar Serta Pelanggan Baru
Biasanya, pebisnis akan memasarkan produknya berdasarkan demografi tertentu seperti usia, lokasi, jenis kelamin atau psokografis seperti aktivitas, minat juga nila-nilai tertentu. Namun, jika hanya itu, tentu kita tidak akan mendapatkan pelanggan baru yang lebih banyak. Pastinya masih ada lagi pelanggan baru yang bisa memanfaatkan produk kita. Cobalah iklankan atau pasarkan produk secara dengan media yang tepat serta waktu yang tepat pula.
5. Masuk Pada Sistem Penjualan Baru
Strategi ini menuntut kita untuk memasuki dunia bisnis baru yakni ke pemasaran online. Sudah banyak bukti toko kecil kemudian beralih menjadi besar saat ia berhasil memanfaatkan teknologi dan sistem pemasaran online.
Dengan media dan strategi online marketing yang baik, maka kita bisa meningkatkan penjualan tanpa batasan ruang dan waktu. Selanjutnya, kita akan mencoba sistem delivery yang baru baik dengan armada sendiri atau dengan jasa pengiriman barang.
Selain itu, peningkatan SEO (Search Engine Optimization) juga diperlukan untuk memudahkan pelanggan dunia maya menemukan produk kita.
6. Mengambilalih Bisnis Lain
Ya, jika bisnis dipandang masih kurang memiliki jumlah pasar atau kita ingin benar-benar menjangkau pasar yang lebih luas, sudah bisa dipastikan bahwa dengan mengambil alih perusahaan atau bisnis orang lain maka jumlah pelanggan kita otomatis akan meningkat.
Sebagai contoh, Facebook ingin meningkatkan jumlah pelanggan dan mengurangi pesain maka pihak Facebook kemudian membeli Instagram serta Whats App. Dengan begitu, pelanggan Instagram dan Whats App sudah otomatis menjadi pelanggan perusahaan Facebook.
Dari berbagai cara di atas, kita sudah bisa memetakan bagaimana perusahaan bisa mengembangkan atau meningkatkan jumlah pelanggan sehingga peluang untuk mendapatkan penghasilan yang lebih banyak juga akan meningkat.
Pada tahapan ini, kita memang memiliki pilihan bagaimana mendapatkan modal untuk mengembangkan pasar. Bisa saja ada pihak yang akan menawarkan kredit mikro kepada kita. Tentu, pilihan di tangan kita. Yang jelas, kita memerlukan 6 poin di atas untuk meningkatkan jumlah pelanggan secara signifikan.
f. Penentuan Posisi Pasar
Kotler dan Armstrong (1997: 249) menyatakan penentuan posisi pasar sebagai perancangan posisi produk dan citra perusahaan sehingga menempati tempat khusus dan dihargai dalam benak pelanggannya. Hermawan Kartajaya dkk. (2003: 51) mendefinisikan penentuan posisi pasar sebagai strategi untuk mengarahkan pelanggan dengan membangun rasa kepercayaan, percaya diri, dan kompetensi untuk pelanggan sehingga menciptakan sebuah eksistensi di benak pelanggan dan memimpin mereka secara kredibel. Posisi produk adalah cara bagaimana produk didefinisikan oleh konsumen atas dasar ciri-ciri penting atau tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen relatif terhadap produk pesaing. Proses penetapan posisi produk terdiri atas tiga langkah, yaitu:

a. Mengidentifikasi keunggulan bersaing yang mungkin
Keunggulan bersaing adalah keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai yang lebih besar kepada konsumen, baik melalui harga lebih murah maupun dengan memberikan manfaat produk yang lebih banyak sehingga sesuai kalaupun harganya tinggi. Perusahaan dapat membedakan penawarannya dari pesaing dengan cara berikut:
1. Diferensiasi produk; perusahaan membedakan fisik produknya. Selain fisik produk, perusahaan dapat membedakan produknya dalam hal kinerja, desain, konsistensi, daya tahan, keandalan, dan kemudahan reparasi.
2. Diferensiasi jasa; perusahaan melakukan pembedaan melalui jasa yang menyertai produk. Dalam hal ini perusahaan melakukan penjualan produk dengan memberikan layanan purna jual mulai dari pendidikan produk, jasa pengiriman, hingga jasa perbaikan produk terhadap konsumennya.
3. Diferensiasi personil; perusahaan memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan mempekerjakan dan melatih orang-orang yang lebih baik dibanding pesaingnya.
4. Diferensiasi citra; perusahaan bekerja untuk membangun citra yang membedakan mereka dari pesaing.
Citra perusahaan seharusnya menyampaikan sebuah pesan tunggal dan unik yang mengkomunikasikan manfaat dan penentuan posisi utama produk.
b. Memilih keunggulan bersaing yang tepat
Ketika suatu perusahaan menemukan beberapa potensi keunggulan bersaing, perusahaan tersebut harus memilih keunggulan bersaing yang di atasnya dapat dibangun strategi penentuan posisi. Perusahaan harus memutuskan berapa banyak diferensiasi yang akan dipromosikan dan yang mana.
Berapa banyak perbedaan yang dipromosikan; ketika dua atau lebih perusahaan mengklaim dirinya sebagai yang terbaik pada ciri yang sama, adalah penting bagi perusahaan untuk memposisikan dirinya pada lebih dari satu faktor pembeda.
Perbedaan mana yang dipromosikan; tidak setiap perbedaan adalah alat pembeda. Setiap perbedaan memiliki potensi untuk menciptakan biaya sebagaimana keuntungan. Perusahaan harus hati-hati memilih cara yang akan membedakan dirinya dari pesaing.
c. Mengkomunikasikan posisi yang telah dipilih
Setelah menetapkan posisi produknya, perusahaan harus mengambil langkah-langkah pasti untuk mengkomunikasikan posisi yang diinginkan kepada konsumen sasaran. Seluruh upaya bauran pemasaran perusahaan harus mendukung strategi penentuan posisi. Menentukan posisi perusahaan membutuhkan tindakan nyata, bukan sekedar bicara. Jika telah memutuskan untuk membangun posisi pada mutu dan pelayanan yang lebih baik, perusahaan harus menyampaikan posisi itu.

 Referensi
http://greattyclaudia.blogspot.com/2018/12/pilihan-strategis-dalam-memasuki-pasar.html






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Koperasi Simpan Pinjam Sehati Makmur Abadi

Analisa Data "Koperasi Simpan Pinjam Sehati Makmur Abadi"

tugas PKTI 1C