APBD Hanya Untuk Membina Koperasi Berkualitas
Nama : Dina Olyvia Saragih
Kelas :3ea17
NPM : 12216079
Tugas Ekonomi Koperasi
(Tugas II)
Kelas :3ea17
NPM : 12216079
Tugas Ekonomi Koperasi
(Tugas II)
Sukoharjo -
Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga berharap alokasi Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) untuk pengembangan koperasi di daerah sebaiknya
difokuskan untuk mengembangkan koperasi yang berkualitas saja. Sehingga,
alokasi anggaran menjadi tepat sasaran dan efektif bagi pertumbuhan ekonomi di
daerah."Karena, tujuan dari program Reformasi Total Koperasi itu sejatinya
adalah menciptakan koperasi yang berkualitas", tegas Puspayoga pada acara
Saresehan Nasional Perkoperasian di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis
(26/7).
Di depan
sekitar 500 orang pegiat gerakan koperasi se-Sukoharjo, Puspayoga menjelaskan
bahwa sejak bergulirnya program reformasi koperasi tersebut, pihaknya sudah
membubarkan sekitar 50 ribu koperasi yang sudah tidak aktif."Tadinya,
jumlah koperasi di Indonesia itu mencapai 200 ribu lebih. Setelah rehabilitasi
database koperasi, maka jumlah koperasi tinggal 80 ribu lebih koperasi yang
sehat dan sekitar 75 ribu yang perlu dibina untuk disehatkan", papar
Puspayoga.
Ke depan,
Puspayoga berharap fokus pengembangan koperasi tidak lagi berdasarkan
kuantitas, melainkan kualitas."Koperasi boleh banyak asal berkualitas.
Oleh karena itu, saya mengajak Gubernur, Walikota, dan Bupati seluruh Indonesia
untuk terus fokus mengembangkan koperasi yang berkualitas", kata Puspayoga
lagi.
Pasalnya,
lanjut Puspayoga, dengan membangu koperasi berkualitas di seluruh daerah, itu
akan berdampak besar untuk menggerakkan ekonomi domestik dan juga terciptanya
pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan."Itu sudah terbukti di
negara maju seperti AS, Jepang, Korea, dan Singapura, yang sudah sukses
membangun koperasi hingga menjadi besar dan berkontribusi besar pula pada
ekonomi di negara mereka", tukas Puspayoga.
Puspayoga
yakin koperasi di Indonesia bisa menjadi besar bila dikelola secara profesional
dan dikelola pengurus yang kompeten dan berjiwa enterpreneur."Sudah banyak
contoh juga koperasi besar di Indonesia yang beraset hingga triliunan rupiah.
Bahkan, sudah ada koperasi yang listing saham di lantai bursa. Artinya, kita
bisa asal dikelola dengan bagus dan profesional", ujar Puspayoga.
Sementara
itu, dalam sambutannya, Wakil Bupati Sukoharjo Purwadi mengungkapkan bahwa
jumlah koperasi yang tadinya sebanyak 804 koperasi, kini tinggal 429
koperasi."Itu karena kita konsisten menjalankan program refornasi total
koperasi dengan merehabilitasi database koperasi di Sukoharjo. Sebanyak 375
koperasi sudah kita bubarkan. Dan ke depan, kita akan fokus mengembangkan
koperasi berkualitas saja", tandas Purwadi.
Purwadi
berharap, koperasi sebagai alternatif pembiayaan bagi KUMKM mampu memberika
layanan yang cepat, mudah, terjangkau, dan bermutu, bagi seluruh
anggotanya."Oleh karena itu, koperasi membutuhkan profesionalisme dalam
pelayanan terhadap anggota. Koperasi juga harus melakukan modernisasi dengan
menerapkan manajemen moderen", kata Purwadi.
Intinya,
lanjut Purwadi, koperasi harus mampu melakukan perubahan secara fundamental
dengan menerapkan prinsip-prinsip berkoperasi."Saya meyakini, koperasi
bisa menjadi usaha moderen tanpa harus meninggalkan jati diri koperasi sebagai
pondasi ekonomi kebersamaan dan gotong royong", pungkas Purwadi. Mohar/Rin
Sumber :
2. https://ekonomi.inilah.com/read/detail/2470441/menkop-ukm-apbd-untuk-bina-koperasi-berkualitas
Komentar
Posting Komentar